Dalam nasib, faktor yang
dibutuhkan tidak hanya kebahagiaan, tidak lain yaitu rezeki. rezeki
yang diperoleh dari hasil keringat sendiri, sebagai hasil serta upaya
untuk mendaki nasib yang lebih baik lagi. berikhtiar, menjemput rezeki,
yaitu suatu keniscayaan.
rezeki, itu terbukti
misteri. Bakal namun Allah Ta’ala Yang Maha peterjangkau serta Maha
penyayang membikin ketentuan yang sangat manusiawi soal konsep rejeki
bagi seluruh hamba-hambaNya. nikmat juga tidak melulu mengenai uang
serta harta. Bakal namun lebih dari itu, rezeki bisa berwujud macam
apapun, tergolong jodoh serta perasaan bahagia.
Meski Allah telah
menjamin rejeki bagi setiap makhluknya, itu tidak berarti membikin diri
menjadi pasrah. hanya menantikan tanpa meperbuat ikhtiar menjemput
rezeki dengan semaksimal mungkin.
Selain mengumumkan
sebab-sebab tercurahnya rezeki, Allah Ta’ala juga mengumumkan hal-hal
yang menjadi penghalang tersampaikannya rezeki terhadap seorang hamba.
Serta nyatanya di antara penghalang-penghalang rezeki tersebut, ada dua
penghalang mutlak rezeki yang amat tidak sedikit diabaikan oleh tidak
sedikit manusia. Apa penghalangnya?
Pertama, Berbuat Dosa
Telah menjadi faktor
yang biasa apabila amalan timpang adalah tingkah laku yang sekali bukan
cakap, terlebih sampai mengajak berang Allah SWT. retak cuma kaya adang
seorang makkecil pecah hadirnya beragam lir berkat, itu autentik tidak
lumayan bernas tatanan bahan berbentuk uang, peranti, serta lain
sebagainya.
Punn dosa bisa
menghalaangi seorang hambaa dari memperoleh nikmaat iman. ketaatann
inilah sebaik-baiknya rezekii yang tidak sedikitt diabaikann oleh
sebagiaan kaum Musliminn.
“Seorang hamba tidak bisa memperoleh rezeki sebab dosa yang dikerjakannya,”
Haditss yang dikutipp
oleh Imam Ibnul Jauzi dallam kitab Shaidull Khatir ini diriwayatkkan
oleh Imam Ahmad bin Hanball, Imam Ibnu Majahh, Imam Ibnu Hibban, Imam
Al-Hakiim, serta Imam Al-Baghawwi Radhiyallahu ‘anhum ‘ajma’iin.
Tidur di pagi hari,
betapa nikmatnya. udara sejuk, membikin aksi tarik selimut menjadi
kebiasaan. Tidur di pagi hari, rupanya tidak sedikit dibahagiai.
sebagian di antara mereka ada yang dengan sengaja tidur seusai shalat
subuh, berbagai lainnya acuh, tidak menunaikan shalat subuh serta bukan
bersungguh-sungguh untuk membenahi diri.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal,
“Tidur di pagi hari menghalagi datangnya rezeki.”
Hadits ini dikutip oleh
Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaidul Khatir. Apabila tetap tidur pagi
serta berharap rezeki mengalir, ia tidak ubahnya punguk merindukan
rembulan. Wallahu a’lam. Jadi, tetap ingin meperbuat dua faktor di atas?
Ayo berubah menjadi lebih baik!
sumber ; harusbaca.com